My Tidy Room: Bukan Aku

My Tidy Room
Bukan Aku

"Apa itu cinta? Dapatkah aku merasakan cinta? Bolehkah aku merasakan cinta?"

--

Jihan Zemira. Ya sebut aja Ze. Gadis manis berkacamata dengan berbalut hijab serta baju serba tertutup ala muslimah, wajar saja di hari pertama dia menjadi sorotan para senior, apalagi Lolo. "Sumpah, ini tipe gua banget dah"

Hari ini... Gak ada yang pernah menyangka bahwa Lolo dan Ze bisa sedekat ini. "Aku kira dia orangnya sama seperti para tsundere menggunakan hijab sebagai topengnya aja. Ze asli baik banget. Hingga aku bingung..."

Awalnya memang acuh tak acuh, mulai timbul tanda tanya, kemudian saling peduli, dan akhirnya... Mereka sahabatan. Setidaknya ini cukup bagi Lolo untuk dekat sama orang yang disukainya. Namun...

"Heh, lu yang waktu itu nyapa Ze kan? Lu temen SMA nya atau apanya dia?" Tanya Lolo dengan nada yang cukup kasar. Jelaslah, dihari pertama sudah buat terbakar si Lolo

"Nyantai aja coy. Aku tetangganya. Aku kenal keluarganya. Ada perlu apa?" Jawab Arif dengan nada seringai bersenyum sedikit menggoda seperti om-om genit

"Ape lu katee!!!??" *kok jadi betawi yak? Etdah!* "Jangan songong ya mentang mentang lebih dulu dekat sama Ze!!" Nada Lolo semakin meningkat

"Asal tau aja ya, aku mungkin setelah kuliah mau dijodohin dengan Ze." Lanjut Arif menggoda. "Gak akan ada kesempatan buat kau hahaha."

"..."
Lolo cuma bisa tersenyum. Ya tersenyum. Tapi kemudian lengkung bibirnya melawan arah menuju ke bawah. Lolo tak dapat membendung kesedihan bahwa, dia yang telah mendapatkan langkah awal alias dekat walaupun terjebak di friendzone, harus menggantungkan impian untuk mendekapnya karena kabar yang diucapkan oleh Arif.

Apa benar yang Arif akan dijodohkan dengan Ze?

-bersambung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I Hate This Moment (Part 1)

Apakah Kemajuan Teknologi Berpengaruh pada Remaja dan Masa Depan Bangsa ?